MICE  

Buku Statistik JKN Bisa Jadi Dasar Membuat Kebijakan

BADAN Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan bahwa Buku Statistik JKN 2016-2021 menyajikan data-data perkembangan kepesertaan, layanan, kualitas serta berbagai aspek lain dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional.

”Kami menyadari bahwa data yang kami miliki merupakan aset yang dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti usai acara Peluncuran Buku Statistik JKN 2016-20221 di Kantor Kemenko PMK di Jakarta, Rabu (14/12).

  

Ia mengatakan salah satu upaya mengelola data pengelolaan program JKN dilakukan melalui pengelolaan data statistik yang dituangkan dalam Buku Statistik JKN 2016-2021. Buku Statistik JKN 2016-2021 merupakan buku ketiga setelah sebelumnya diluncurkan buku serupa tahun 2014-2018 dan tahun 2015-2019. ”Dalam ranah internal, data menjadi dasar pengambilan keputusan berbasis bukti, perencanaan, penganggaran, proyeksi, dan operasional kegiatan serta penelitian,” katanya.

  

Untuk pemangku kepentingan, katanya, data memiliki makna penting, tidak hanya untuk pembuatan kebijakan, tetapi juga sosialisasi, edukasi, pemberian informasi maupun penelitian serta pengambilan kebijakan yang lain. ”Untuk itu kami memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam peluncuran Buku Statistik JKN 2016-2021.”

Mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Andie Megantara menyampaikan dalam sambutannya bahwa peluncuran Buku Statistik JKN setiap tahun yang kemudian dapat diakses oleh masyarakat luas menunjukkan komitmen dan integritas dalam implementasi program JKN. ”Peluncuran buku Statistik JKN Tahun 2016-2021 ini diharapkan dapat menjadi sumber data yang akurat dan terkini untuk menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan terkait jaminan kesehatan di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”  

Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial meluncurkan Buku Statistik JKN 2016-2021 dalam rangka memberikan pembaharuan informasi kepada publik mengenai perkembangan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). ”Melalui Buku Statistik JKN 2016-2021 ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam membuat keputusan maupun kebijakan oleh setiap pemangku kepentingan terkait,” tegas Ketua Majelis Kehormatan DJSN Harry Hikmat. 

Perlu diketahui bahwa pada publikasi edisi kali ini, kebaruan yang ditampilkan ialah penambahan penyajian variabel data yaitu variabel jenis kelamin. Pada buku terdahulu, variabel jenis kelamin belum dimunculkan pada penyajian data. Hal ini dimaksudkan agar Buku Statistik JKN dapat menyajikan data yang lebih akurat dan update bagi para pembaca.

Buku Statistik JKN 2016-2021 menyajikan data-data perkembangan kepesertaan, perkembangan layanan akses kesehatan, perkembangan efektivitas program (angka kunjungan/admisi/hari), perkembangan kualitas layanan, dan distribusi penyakit serta aspek lainnya dalam penyelenggaraan program JKN. Data-data yang disajikan dalam buku ini juga dapat menjadi indikator apakah program JKN yang diselenggarakan selama ini telah sejalan dengan Peta Jalan JKN.

“Harapannya, publikasi Buku Statistik JKN 2016-2021 ini dapat menjadi acuan dalam mengambil keputusan oleh para pemangku kepentingan. Selain itu, data ini juga dapat membumikan capaian program JKN sejauh ini terhadap masyarakat secara umum, sehingga masyarakat dapat tersadarkan pentingnya program JKN dalam menjamin kesejahteraan warga negara,” kata Ketua Tim Penyusunan dan Penulisan Buku Statistik JKN 2016-2021, Muttaqien. 

Muttaqien menambahkan bahwa masukan, komentar, dan kritik dalam penerbitan Buku Statistik JKN 2016-2021 ini akan sangat membantu perbaikan program JKN dan percepatan perlindungan penduduk Indonesia dari kebangkrutan ekonomi rumah tangga akibat suatu penyakit. Dalam jangka panjang, program JKN yang baik dapat meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa. (OL-10)


Sumber: mediaindonesia.com