MICE  

Berkinerja Baik, Perta Life Insurance Cetak Laba di 2022

TAHUN 2022 menjadi tahun baik bagi PT Perta Life Insurance (Perta Life Insurance). Meski berada di tengah tekanan ekonomi global, perusahaan ini mampu mencatat kinerja keuangan yang positif.

Tercatat sampai 30 September 2022, perseroan meraih laba bersih sebesar Rp50,16 miliar, melonjak 71,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp29,33 miliar.

Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio W Hadi mengatakan, kenaikan laba bersih itu ditopang dengan pertumbuhan premi, penguatan sinergi dengan berbagai pihak, dan penurunan biaya-biaya.

“Selama ini, kami fokus pada perbaikan bisnis, sehingga pendapatan premi meningkat dan biaya operasional menurun,” kata Hanindio, saat menggelar temu wartawan di Bandung, Sabtu (2/12).

Melihat pencapaian tersebut, dia optimistis, PertaLife Insurance mampu

meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan meski banyak tantangan di

depan. Gambaran itu tercermin pada hasil kinerja belakangan ini.

Pada triwulan III 2022, total pendapatan PertaLife mencapai Rp630,51 miliar, meningkat 43,53% dibandingkan triwulan III 2021 sebesar Rp439,28 miliar. Dalam periode tersebut, pendapatan premi meningkat sebesar 39,65% dari Rp393,37 miliar menjadi Rp549,34 miliar.

Per triwulan III 2022, hasil investasi melonjak sebesar 79,60% menjadi Rp76,68 miliar dari periode yang sama 2021 sebesar Rp42,69 miliar. Sementara total beban naik 41,49% menjadi sebesar Rp569,66 miliar dari sebelumnya  sebesar Rp402,62 miliar.

Kehati-hatian


Dalam berinvestasi, PertaLife lebih mengedepankan prinsip kehati-hatian.

“Selama ini, proses dan arah investasi kami selalu diawasi Pertamina

sebagai pemegang saham. Yang jelas, alokasi investasinya ke mana sesuai

dengan arahan pemegang saham,” jelasnya.

Menurut Hanindio, secara keseluruhan, rasio keuangan PertaLife Insurance masih sangat kuat. Hal itu tercermin pada Rasio Pencapaian Solvabilitas pada triwulan III 2022 yang mencapai 243,11%, lebih baik

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 220,20%

atau jauh di atas ketentuan minimum 120,00%.

Perbaikan juga tercermin pada rasio likuiditas yang tercatat 302,22% dari sebelumnya sebesar 273,48%.

Di sisi lain, total aset PertaLife tercatat sebesar Rp2,26 triliun, naik 7,28% dari sebelumnya sebesar Rp2,11 triliun.

Dalam periode yang sama, jumlah ekuitas meningkat 11,97% menjadi sebesar Rp395,32 miliar dari sebelumnya sebesar Rp353,06 miliar.

“Perbaikan kinerja keuangan tersebut berkat keberhasilan perusahaan

dalam menerapkan strategi dan inisiatif yang tepat. Manajemen PertaLife

Insurance akan menjadikan realisasi kinerja tersebut sebagai acuan

bisnis, arah strategi, dan sasaran finansial yang lebih relevan di masa

mendatang,” ucapnya.

Digitalisasi


Untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan, PertaLife Insurance akan

berfokus kepada tiga hal, yaitu pertumbuhan premi, operational

excellence dan optimalisasi pendapatan investasi. Oleh karena itu,

PertaLife Insurance terus memperkuat manajemen profil risiko (profile

risk) dengan fokus pertumbuhan perusahaan yang ditopang oleh produk

asuransi yang menguntungkan sesuai dengan penilaian aktuaria.

PertaLife juga bersiap untuk mengimplentasikan program International Financial Reporting Standards (IFRS) 17 dan Artificial Intelligence (AI) untuk penanganan klaim.

“Kami juga sedang membangun infrastruktur untuk mendukung digitalisasi

layanan dan proses bisnis. Manajemen PertaLife berkomitmen untuk

meningkatkan kinerja keuangan, layanan kepada nasabah dan kualitas produknya. Dalam menjalankan bisnis, kami terus berinovasi untuk mewujudkan perusahaan asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan dana pensiun yang terpercaya dan menjadi pilihan masyarakat,” terangnya.

Tugu Mandiri


PT Perta Life Insurance merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional

Indonesia yang sebelumnya bernama PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, berdiri pada 28 Juni 1985 berdasarkan PKR No.23 RUPS Luar Biasa tanggal 24 November 2021, dan persetujuan Kemenkumham No AHU 0067923.AH.01.02.Tahun 2021, tanggal 29 November 2021.

Perusahaan juga mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.

Kep-881/NB.11/2021 tanggal 28 Desember 2021, untuk berubah nama menjadi PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance).

Care, Commit, Agile menjadi motivasi besar bagi PertaLife Insurance untuk melakukan literasi asuransi dengan menawarkan beragam produk perlindungan, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, unit link, program pesangon, dan program Dana Pensiun (DPLK) melalui jalur distribusi Captive, Corporate, Agency, dan DPLK yang terpercaya dan menjadi pilihan masyarakat Indonesia.

DPLK Tugu Mandiri (proses perubahan menjadi DPLK PertaLife Insurance)

didirikan pada 1993 dan dikenal sebagai salah satu pionir program

Dana Pensiun yang memiliki reputasi serta komitmen pelayanan yang

terbaik di Indonesia.

Pada April 2011 DPLK Tugu Mandiri telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 tentang Kualitas Layanan Mutu, dan pada April 2017 kembali memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015 tentang Pension  and Fund Management Services. (N-2)


Sumber: mediaindonesia.com