Indeks
MICE  

Bali Digital Fashion Week Kolaborasi MajaLabs x ICCN

HADIRKAN Pekan Mode (Digital Fashion) Internasional Pertama di Indonesia dan Asia yang menyuguhkan Inovasi Metaverse Fashion, Augmented Reality (AR) Fashion, Phygital Fashion, Digital Fashion NFT, dan UMKM Busana Ramah Lingkungan dari Indonesia

Founder CEO MAJA Labs, Adrian Zakhary melalui rilisnya yang di terima, Sabtu (10/12) mengatakan, saat ini tren mode yang dipengaruhi oleh maraknya media sosial sangat cepat berubah-ubah. Penyebaran fashion oleh para influencer dan tokoh publik melalui Instagram, TikTok, Youtube dan media sosial lainnya membuat masyarakat ingin mengikutinya. Viralitas tinggi dari suatu konten fashion menjadi daya pikat untuk masyarakat mengeluarkan dana untuk berbelanja offline maupun melalui marketplace.

“Fashionable, Trendy, OOTD (Outfit of The Day), menjadi keyword penting bagi masyarakat untuk meningkatkan popularitasnya yang diharapkan berdampak terhadap peningkatan citra diri. Dampak dari pembelian produk fashion menjadi dua sisi mata uang, di satu sisi bisa meningkatkan nilai perdagangan produk fashion tapi disisi lain bisa menimbulkan masalah baru, yaitu limbah fashion,” jelasnya.

Menurut Adrian, konsep ready to wear dalam industri fast fashion bisa memenuhi permintaan masyarakat agar cepat memiliki pakaian terkini, namun permasalahan baru dengan timbulnya limbah pakaian sudah menjadi hal urgent. Berdasarkan data dari United Nations Environment Programme (UNEP) dan Ellen MacArthur Foundation, 10 persen Emisi Gas Buang dan Efek Rumah Kaca disebabkan oleh Industri Pakaian, dan disebutkan bahwa angka ini lebih besar dari Emisi industri aviasi dan maritim yang digabung.

“Hal ini diperkirakan meningkat hingga 50 persen pada 2030. Sekitar 20 persen air limbah di seluruh dunia tercemar sebab pewarnaan dan pengolahan kain. Setiap tahun industri pakaian menggunakan 93 miliar meter kubik air, ini bisa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lima juta orang,” lanjutnya.

Setiap tahun ucap Adrian, setengah juta ton microfiber plastik limbah industri pakaian dibuang ke laut, setara dengan 50 miliar botol plastik. Ini sangat berbahaya karena serat mikro tidak dapat diekstraksi dari air dan dapat menyebar ke seluruh rantai makanan (The World Bank: shorturl.at/grwD1). Masalah lain yang cukup meresahkan adalah sekitar 200 juta pohon ditebang setiap tahun untuk produksi tekstil (canopyplanet.org: shorturl.at/qzBOT). Ini sangat mengkhawatirkan karena bisa memicu terjadinya deforestasi.

“Saat ini sudah banyak kalangan fashion yang peduli tentang isu pencemaran lingkungan dari industri pakaian ini, termasuk di dalamnya garmen dan tekstil. Muncul banyak produk fashion yang mengusung konsep ramah lingkungan, penggunaan bahan-bahan alami, penggunaan ulang dari pakaian, mengurangi rantai pasok industri, sampai dengan konsep pakaian Digital atau Digital Fashion,” tambahnya.

Teknologi Blockchain dengan Inovasi Web 3.0, kata Adrian,  membuat Digital Fashion yang selama ini hanya digunakan untuk materi pemasaran, perfilman, dan gaming, kini bisa menjadi pakaian sehari- hari bagi pengguatnya melalui platform Digital dan Fisik. Penggunaan Augmented Reality (AR). Virtual Reality (VR),Metaverse dan Non-Fungible Token (NFT) menjadi kunci penting bagi perkembangan tren pakaian di tahun 2022 ini. Kepemilikan Digital Fashion melalui NFT bisa digunakan untuk Metaverse dan Gaming Industry, lalu bisa juga menjadi transisi (bridging) untuk masyarakat mulai sadar terhadap keberlangsungan lingkungan ketika menggunakan pakaian.

“Kesadaran akan lingkungan menjadi concern utama kami, oleh karena itu, MAJA Labs sebuah jejaring komunitas WEB3 berkolaborasi dengan Indonesia Creatives Cities Network (ICCN), sebagai sebuah simpul lintas komunitas dengan jejaring di lebih dari 220 kabupaten dan kota se-Indonesia menyelenggarakan acara BALI DIGITAL FASHION,” tambahnya.

Event ini ucap Adrian, akan menjadi pioneer Pekan Mode Digital Fashion pertama di Indonesia bahkan Asia menyuguhkan Inovasi Metaverse Fashion, Augmented Reality (AR) Fashion, Phygital Fashion, Digital Fashion NFT, dan UMKM Busana Ramah Lingkungan dari Indonesia. BDFW 2022: MajaLabs x ICCN hadir untuk mengkampanyekan gaya hidup berpakaian yang lebih ramah lingkungan dan mengedepankan teknologi digital. MAJA Labs yakin Digital Fashion di era Web 3.0 bisa dimanfaatkan dan berdampak nyata untuk lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi masyarakat.

Adrian menerangkan, dengn mengusung tema “Winter is coming, digital fashion now or never!” atau “Musim dingin datang, Digital Fashion sekarang atau tidak sama sekali!” merupakan Maja Tresna Movement yang mengajak masyarakat untuk menyadari tentang kondisi Bumi hari ini. Terdapat lima tema yang akan ditampilkan, antara lain; Futuristic Fashion Concept, Fantasy Fashion Concept, International Fashion Concept, Authentic Indonesia Fashion, dan Physical Digital Fashion.

“Kelima tema fashion ini spesial dipilih untuk memamerkan beragam citra seni digital fashion yang  identik dengan masa depan, kreatifitas tanpa batas, lokal kualitas internasional, hingga internasionalisasi budaya Indonesia. Kolaborasi MajaLabs x ICCN dengan Schieva yang merupakan pionir Digital Fashion Artist Indonesia akan menampilkan lebih dari 50 karya Digital Fashion,” ucapnya.

Masih lanjut Adrin, kolaborasi Internasional BDFW 2022: MajaLabs x ICCN dilakukan dengan Artisant.IO sebuah Web3 Digital Fashion Creative Space dan NFT Platform yang sudah sudah berkolaborasi dengan brand fashion internasional yang concern dengan Lingkungan. Komunitas Internasional Chiko&Roko yang menjadi salah satu komunitas NFT terbesar di dunia, Drezzo International, Tokyo White International, New York Digital Fashion Week (DFW), S21 Web3 Community, Mural Fest International, Favourse, HappNow, Pushka School of Digital Fashion, Phinestro, TikTok Indonesia dan masih banyak lagi. Serta bekerjasama dengan komunitas Web3 internasional dan Indonesia.

Acara Bali Digital Fashion Week 2022 ini didukung oleh sejumlah tokoh nasional, yang juga direncanakan akan hadir, diantaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Founding Chairman Jagat Nusantara Wishnutama, serta Ketua ICCN Fiki Satari, Gubernur Bali, Bupati dan Wali Kota di Bali, para tokoh BaIi diantaranya I.B. Agung Partha Adnyana (Gus Agung), I.B.Agung Gunarthawa, Made Artana, dan sejumlah organisasi di Bali. BDFW 2022: MajaLabs x ICCN digelar selama 7 hari baik Offline dan Hybrid, sehingga bagi masyarakat Bali maupun pecinta seni yang sedang berada di Bali atau berencana ke Bali bisa langsung hadir untuk menjadi saksi sejarah Digital Fashion Week pertama di Indonesia bahkan Asia. Dan jika tidak bisa hadir di Bali, BDFW 2022: MajaLabs x ICCN juga bisa disaksikan melalui Metaverse Spatial & Jagat Nusantara. (OL-13)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version