Indeks
MICE  

Asosiasi Wisata Apresiasi Pembatalan Tiket Masuk Komodo Rp3,75 Juta

ASOSIASI Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) menyambut baik keputusan pemerintah yang membatalkan kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo, Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sebesar Rp3,75 juta.

Rencananya, tiket masuk dengan harga itu akan diterapkan pada 1 Januari 2023, namun urung diberlakukan pemerintah.

“Keputusan ini sangat positif karena akan memberikan angin segar bagi promosi Labuan Bajo,” kata Wakil Ketua Asita Budijanto Ardiansjah kepada wartawan, Jumat (16/12).

Ia berkeyakinan dengan pembatalan tiket masuk Rp3,75 juta tersebut dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Budijanto mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyosialisasikan pembatalan kenaikan tiket itu.

Saat ini, harga tiket masuk Taman Nasional Komodo bagi wisatawan mancanegara sebesar Rp150.000 per orang per hari dari Senin-Sabtu dan Rp225.000 untuk Minggu dan hari libur.

“Ini akan pasti mendongkrak jumlah turis, tapi harus disosialisasikan tentunya karena isu tiket Komodo itu sudah beredar akan naik,” ungkapnya.

Meski tiket masuk dibatalkan naik, Budijanto menegaskan, pemerintah juga harus terus melakukan pemeliharaan konservasi alam di Taman Nasional Komodo. “Pemeliharaan kelestarian tempat, termasuk komodo harus tetap menjadi prioritas,” pungkasnya.

Sebelumnya,Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah memastikan tidak ada kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo dan Pulau Padar

“Sudah ditarik, dibatalkan. Jadi, tidak ada kenaikan tarif masuk Pulau Komodo,” ucapnya di Jakarta, Kamis (15/12)

Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo telah menyampaikan aspirasi agar biaya konservasi yang sebelumnya dijadikan dasar dalam rencana kenaikan tarif masuk Pulau Komodo, tidak dibebankan sepenuhnya oleh wisatawan.

Direktur Utama Badan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina beberapa waktu lalu mengungkapkan, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo sebagian besar merekomendasikan agar membatalkan kenaikan tarif tiket masuk Taman Nasional Komodo.

“Hingga tahun depan kami melihat masih banyak calon wisatawan yang ragu untuk memutuskan datang ke Labuan Bajo. Oleh karena itu aspirasi dari asosiasi, komunitas, baik pelaku industri maupun masyarakat merekomendasikan kalau bisa ini dibuat opsional soal kenaikan harga tiket itu,” ucapnya. (E-3)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version