DALAM sepekan terakhir, tercatat terjadi 991 kali gempa di puncak Gunung Merapi. Selain itu terjadi enam kali guguran lava dengan jarak luncur mencapai 1,8 kilometer dari puncak Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santosa dalam keterangan tertulisnya Sabtu (4/2) mengemukakan intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi tercatat 707 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 16 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 61 kali gempa Fase Banyak (MP), 194 kali gempa Guguran (RF), 4 kali gempa Hembusan (DG), dan 9 kali gempa Tektonik (TT). “Keseluruhannya sebanyak 991 gempa,” katanya.
BPPTKG lanjutnya, mencatat pada kubah tengah dan kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan yang signifikan. “Berdasarkan foto udara pada 13 Januari 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.267.400 meter kubik,” katanya.
Tercatat pula terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 10 milimeter/jam selama 155 menit di Pos Kaliurang pada 28 Januari 2023. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
BPPTKG, lanjutnya, menyimpulkan hingga sepekan ini aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi,” tegasnya. (OL-15)
Sumber: mediaindonesia.com